Minggu, 24 Juli 2011

Lingkungan: Ujung Tombak Kehidupan Menggereja

Perjalanan 25 tahun merupakan sebuah perziarahan yang panjang. Berbagai pengalaman terajut menjadi satu persembahan terindah bagi Tuhan dalam misa syukur konselebrasi yang dipimpin langsung Mgr. Ignasius Suharyo di Gereja Yakobus Kelapa Gading, Minggu 24/7.
Perayaan ekaristi berlangsung meriah dan dihadiri ratusan umat. Umat tampak antusias mensyukuri segala lika-liku perjalanan selama 25 tahun ini. Setiap lingkungan membawa panjinya dalam perarakan awal perayaan Ekaristi.
Lingkungan yang hidup
Dalam homilinya, Mgr. Ignasius Suharyo menegaskan bahwa sebuah paroki dikatakan berhasil bila umat-umatnya mampu menemukan harta yang terpendam dan mutiara yang indah. Semua umat perlu mencari dengan menanggalkan sifat individualnya masing-masing untuk bersatu menemukan mutiara indah itu. Dan mutiara yang indah serta harta yang terpendam itu tidak lain adalah Tuhan sendiri. Kerberhasilan sebuah paroki bukan terukur hanya karena kemegahan bangunan gerejanya tetapi apakah Tuhan dapat ditemukan dalam diri umat-umat separoki.
Revitalisasi umat basis yang menjadi semangat dasar perayaan 25 tahun Paroki St. Yakobus Kelapa Gading tentu menuntut setiap umat-Nya untuk menaggalkan segala “atribut” pribadinya dan bersama-sama berdoa dan berusaha menemukan kehendak Tuhan. Hidup setiap umat hendaknya dituntun oleh kehendak Tuhan.
Untuk mencapai cara hidup seperti ini, saran bapak uskup, pemberdayaan lingkungan merupakan langkah konkret yang sangat membantu. Kehidupan menggereja perlu diperkuat mulai dari lingkungan. Karena lingkungan-lingkungan adalah ujung tombak kehidupan menggereja. Di lingkunganlah iman umat mulai terbentuk. Umat berhadapan dengan situasi-situasi nyata dan tantangan-tantangan duniawi. Maka, semangat revitalisasi umat basis menjadi hal yang sangat urgen untuk mencapai model kehidupan menggereja yang kian matang. Kesatuan lingkungan perlu diperkuat. Tali persaudaraan perlu dipererat, sehingga tergapailah iman yang kokoh.
Kegiatan rohani – jasmani
Revitalisasi umat basis yang menjadi semboyan ulang tahun umat paroki Yakobus rupannya sedang diaplikasikan ke dalam tindakan-tindakan nyata. Misa syukur ulang tahun pada 24/7 hanyalah merupakan puncak rangkaian berbagai kegiatan lingkungan yang telah dilumulai sejak Oktober tahun yang lalu. Bahkan, setelah misa syukur ini masih ada begitu banyak kegiatan lain hingga Oktober nanti.
Sejak Oktober tahun kemarin, umat paroki Kelapa Gading mengadakan berbagai kegiatan baik di bidang rohani maupun di bidang jasmamani. Kegiatan di bidang rohani misalnya: Novena Lingkungan yang diakhiri dengan Triduum dengan topik “Yesus Pokok Anggur”, “Yesus Roti hidup”, “Perumpamaan anak hilang”, Safari Rosario dari wilayah ke wilayah, Seminar Doa, Wawan dialog Liturgi tentang penghayatan perayaan syukur Ekaristi, Ziarah ke makam Romo Wiyanto Harjopranoto, Pr (Perintis berdirinya Paroki Kelapa Gading), Kebangkitan Rohani Katolik (KRK) bersama Romo Yohanes Indrakusuma O,Carm. Sedangkan di bidang jasmani, diadakan sepeda bareng, pemersihan dari lingkungan ke lingkungan dan bergagai kegiatan lainnya. Tujuan segala kegiatan ini hanyalah untuk melibatkan begitu bangak umat dalam kehidupan menggereja dan menggalang persatuan dan persaudaran antaraumat.
Akhirnya, bapak uskup mengajak segenap umat agar mengukur kematangan imannya dalam tiga tonggak dasar, yakni: iman yang semakin dalam yang bersumber pada sabda Allah, persaudaraan sejati semakin menjadi nyata, dan prakarsa pelayanan kasih yang semakin kreatif.

Stefanus p. Elu
Jakarta, 25 Juli 2011

Tidak ada komentar: