Lidahmu mematok lidahku
Mulutmu mencekik mulutku
nafasmu membelenggu nafasku
matamu memaku mataku
dalam diam kumenyaksikan
pengerukanmu atas kekenyanganku
nafkahku terkuras ke tabunganmu
rintihanku menjadi puja dan pujimu
aku tak mampu berbahasa
kembali terpekur dalam kebodohan
pembodohan dan dibodohkan.
Steve Agusta
23 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar