Tanpa Nama
Suatu senja di
tahun itu
Laki-laki tertatih
di tepi samudera
Perempuan-perempuan
mendulang lelah
Setelah dimangsa
karya sepanjang hari
Tua-muda
menjinjing hasrat
Bagai buih yang
tak lekang menjilat pesisir
Semangat juang
urung pergi
Menerobos tiap
jiwa
Yang dahagakan
makna
Luluh lantah
tiadakan malas
Wahai
penggarap-penggarap negeri
Tak bosankah kau
terus menggarap
Untuk negeri
berwajah pelangi
Meski namamu tak
pernah tergores
Ini mimpi dalam
mimpi
Jaulah kau dari
hiruk-pikuk
Buah bibir pun tak
sempat menggarap
Tak tercatat
dalam gita negeri
Meski kitab
kehidupan mengukir
Dengan balok
emas.
Steve_Agusta
Kebun Jeruk, 21 Juli 2012
Memori
Penjara jiwa
meliuk ria
Menebar rasa dan
gelak kagum
Merangkul detak
satu menyatu
Hingga erat lekat
Terpaku sembari
terpukau
Menyisir
sisi-sisi seloroh
Menyibak hingga
bilur goresan suka
Menjilat-jilat
mengkilap ria
Hati menyebar ke
sosok sejoli
Merengkuh niat di
malam sepi
Termanggut-manggut
usai tiba
Memori masa itu
rapi berjejer
Rapi tersusun di
alam sana
Meski hari telah
usang
Yakinlah ia
kembang selalu
Hanya sedikit
susunan kata
Buat membentang
karpet hijau
Cinta akan hidup
meski tahu
Yang lalu akan
segera usang
Tapi kenangan
hanyalah milik alam
Steve_Agusta
Kebun Jeruk, 21 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar