Selasa, 22 Maret 2011

Pemantapan Mental Sebelum UN


Ujian Nasional yang menjadi penentu akhir keberhasilan studi di tingkat Sekolah Dasar sampai dengan SMA menjadi hal yang paling ditakuti kebanyakan peserta Ujian Nasional akhir-akhir ini. Dengan strandar kelulusan yang semakin meningkat tiap tahun, para peserta Ujian Nasional semakin risau akan masa depan mereka. Di saat-saat persiapan akhir seperti sekarang, para peserta Ujian Nasional harus benar-benar mengeluarkan segala kemampuan terbaik mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi Ujian Nasional. Hal serupa dialami pula oleh siswa-siswi kelas III dari unit SD, SMP dan SMA Yayasan Tunas Gading, Kelapa Gading-Jakarta. Hampir setiap hari, mereka dituntut untuk belajar, tryout, mengerjakan soal-soal latihan, mengikuti pendalaman materi dan berbagai kegiatan lain demi mematangkan persiapan diri mereka sebelum Ujian Nasional.
Mengingat kesibukan–kesibukan ini, Yayasan Tunas Gaing sendiri tidak ingin membiarkan anak-anak didiknya hanya mengembangkan aspek kognitif saja, tetapi mereka harus dibekali dengan persiapan hati yang matang agar mereka dapat menghadapi Ujian Nasional tahun ini dengan situasi hati yang tenang. Atas pertimbangan ini, maka pada Kamis 03 Maret – 04 Maret 2011 Yayasan Tunas Gading mengadakan retret bersama atau ‘pembinaan mental’ bagi para peserta Ujian Nasional se-Yayasan Tunas Gading bertempat di Wisma Samadi Klender-Jakarta.
Kegiatan tersebut diikuti semua Kelas III dari unit SD, SMP, dan SMA dengan jumlah peserta 65 orang. Kegiatan tersebut melibatkan semua siswa dari berbagai agama yang didampingi oleh 7 orang guru. Acara dimulai dengan makan malam bersama pkl. 19.00, dan pkl. 20.00 dinajutkan dengan tatap muka bersama untuk mendengarkan beberapa wejangan Kepala Sekolah dari tiap unit. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembinaan mental masing-masing unit. Akhirnya ditutup dengan doa malam bersama.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA, Bapak Simson Sipayung S.T mengatakan: “Ujian Nasional bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakuti. Jika setiap siswa mempersiapkan diri dengan baik, maka ia pasti berhasil. Dengan berbagai pembekalan materi selama ini, dari aspek kognitif semua siswa sudah mempersiapkan diri dengan baik. Sekarang saatnya setiap siswa mempersiapkan pula hatinya sehingga dia bisa tenang dalam mengikuti Ujian Nasional nati.” Dari kepala sekolah SMP, bapak Annang Budiyono mengatakan bahwa antara murid dan guru ada hubungan kedekatan secara batiniah. Karena itu, keberhasilan setiap siswa menjadi hal yang membanggakan bagi semua guru. Pada prinsipnya setiap guru menghendaki agar anak didiknya dapat memperoleh hasil positif dalam studinya.
Semua peserta yang menghadiri kegiatan tersebut memberi respon positif atas kegiatan tersebut. Para siswa mulai menyadari bahwa dalam persiapan mereka untuk menghadapi Ujian Nasional, mereka tidak pernah berjalan sendiri. Tuhan, orangtua, guru, dan teman-teman mereka turut mendampingi mereka dan mengaharapkan agar mereka dapat menuai hasil yang maksimal.
Keesokan harinya dilanjutkan dengan games bersama di mana peserta diberikan kesempatan untuk menjalin keakraban diatara mereka sendiri mapun antarunit. Kegiatan ini akhirnya ditutup dengan makan siang bersama pada pkl. 12.00 dan pulang ke rumah masing-masing. 

Tidak ada komentar: